Daftar Blog Saya

Jumat, 27 April 2012

DAMPAK SUSU SAPI PADA MANUSIA

Berikut ini adalah artikel mengenai dampak susu sapi bagi manusia, artikel ini direferensikan dari Prof Dr Hiromi Shinya, yang saya kutip dari posting di forum vivanews.com, yang sumbernya dari situs jawapos.com “Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: “The Miracle of Enzyme” (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya. Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis. Jawabnya: “Karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis. Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu. Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging. Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang “jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar. Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut. Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini rasanya, keilmiahannya kurang bisa dipertanggung jawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan. Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak “lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat. Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu. Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali ! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum 4 atau 5 jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot. Yang paling mendasar dari teorinya adalah: Setiap tubuh manusia sudah diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk“. Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing. Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian. Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang telah teroksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, tubuh mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak. Apa saja makanan yang direkomendasikan ? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim. Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan “jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering. Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan “pengobatan” seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan “pengobatan” alamiah tersebut.. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya. Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.

Kamis, 12 April 2012

TIPS TIDUR YANG EFEKTIF

Nayla mau berbagi beberapa tips untuk memperoleh tidur yang efektif, sehat dan berkualitas.. Sebelum mengawali tips dan cara berikut, langkah pertama yang paling penting adalah dengan berdo'a, karena berdo'a akan memberikan kita nikmat yang tak terhingga yang akan diberikan Tuhan kepada kita, Tuhanlan yang akan mengatur dan memberi kenikamtan. Cara-cara selanjutnya : 1. Jumlah jam tidur ideal. Bagi kebanyakan orang, jumlah jam tidur yang ideal adalah tujuh sampai sembilan jam per hari. Bagi banyak orang bahkan lebih memerlukan tidur selama sembilan jam daripada tujuh jam. 2. Tidur lebih awal. Biasakan tidur sebelum jam 11 malam, karena kebanyakan sel-sel tubuh melakukan fungsi perbaikan dan pemulihan pada jam-jam 11 malam s/d 1 dini hari. Misalnya, empedu menetralkan racun selama periode ini. Jika anda terbangun, maka racun akan kembali ke hati, yang kemudian akan dialirkan kembali ke dalam sistem peredaran darah. 3. Ritme tidur yang tetap. Biasakan tidur dan bangun di waktu atau jam yang sama dalam setiap harinya. Ini akan membantu tubuh Anda untuk memiliki ritme tidur dan membuatnya lebih mudah untuk tertidur dan bangun di pagi hari. 4. Biasakan tidur dalam keadan gelap. Ketika cahaya mengenai mata anda, ini akan mengganggu irama sirkadian dari kelenjar pineal dan produksi melatonin dan serotonin, hal ini tentu saja dapat mengganggu kualitas tidur anda. Anda dapat mematikan lampu kamar, atau menggunakan lampu redup, atau tidur dengan penutup mata. 5. Hindari makan sesaat sebelum tidur karena proses pencernaan dapat mengganggu tidur. Selain itu, makan biji-bijian dan gula akhirnya dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah), yang dapat menyebabkan kelaparan dan gangguan tidur. 6. Hindari nonton TV sebelum tidur. Bahkan lebih baik lagi tidak menempatkan TV di kamar tidur. Tayangan TV merangsang ke otak, yang mengganggu kelenjar pineal, sehingga dapat menyebabkan sulit untuk tidur atau tidur dengan kualitas baik. Hal yang sama berlaku untuk menghindari kebiasaan membaca 'buku serius' sebelum tidur. Jika Anda membaca sebelum tidur, pilihlah buku-buku yang santai dan damai seperti literatur spiritual. 7. Pakailah kaos kaki ketika tidur. Karena kaki memiliki sirkulasi darah yang sedikit, jika anda kedinginan di malam hari, maka kaki cenderung akan merasa kedinginan lebih dulu, hal ini dapat mengganggu tidur Anda. 8. Hindari penggunaan jam beker atau alarm keras untuk membangunkan anda. Hal ini bisa membuat badan anda sangat stres karena terbangun secara tiba-tiba oleh suara keras. Idealnya, Anda harus tidur sampai tubuh Anda secara alami terbangun. Jika Anda memerlukan alarm, gunakan simulator cahaya matahari, yang memancarkan cahaya secara bertahap sampai intensitas penuh selama 45 menit, sama seperti matahari pagi. Terbangun secara perlahan secara alami tidak akan memicu adrenalin anda. 9. Jika tidur, usahakan anda tidak dapat melihat jam. Jika anda mengalami sulit tidur, kehadiran jam dapat menimbulkan kekhawatiran dan membuat anda terus terjaga menatap waktu. 10. Jika anda tidur dengan banyak yang di pikirkan, mungkin bisa diatasi dengan menulis di buku harian sebelum anda pergi tidur. Tuangkan semua yang ada dalam pikiran anda ke dalam kertas untuk menjernihkan pikiran Anda. 11. Tidurlah dengan suhu kamar yang membuat anda merasa nyaman dan jaga agar suhu tetap konstan jika suhu berubah lebih dingin atau lebih hangat dari itu dapat mengganggu tidur anda. 12. Makanlah makanan yang mengandung protein tinggi, beberapa jam sebelum tidur. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan L-triptofan untuk memproduksi melatonin dan serotonin. Mengkonsumsi buah-buahan juga dapat membantu triptofan melancarkan aliran darah ke otak. 13. Penggunaan obat, baik resep dokter maupun obat bebas dapat memiliki dampak negatif pada tidur anda. Jaga agar penggunaan obat hanya jika benar-benar diperlukan saja. 14. Hindari kafein dan zat perangsang lainnya karena dapat memiliki efek stimulasi yang tahan lama pada sistem saraf. 15. Hindari konsumsi alkohol. Meskipun alkohol akan membuat orang mengantuk, efeknya dapat membuat anda sering terbangun beberapa jam kemudian, dan anda akan sulit untuk bisa tidur kembali. 16. Hindari makanan yang sensitif bagi anda karena mungkin memiliki efek negatif pada tidur anda. 17. Jika Anda cenderung terbangun di malam hari untuk buang air kecil, jangan minum dalam waktu 2 jam sebelum tidur. 18. Jika memungkinkan, cobalah mandi air panas, shower atau sauna selama sekitar 30 sampai 60 menit sebelum anda tidur. Panas memiliki efek relaksasi pada tubuh. 19. Jangan membawa pekerjaan ke tempat tidur atau kamar tidur anda. Jika Anda melakukannya, Anda mungkin menemukan lebih sulit untuk memisahkan dari aktivitas kerja ketika mencoba untuk tidur. 20. Olahraga dapat membantu menghilangkan stres dan membersihkan pikiran anda, tetapi berolahraga akan menghasilkan energi pada tubuh, oleh karena itu jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur. 21. Rileks sebelum tidur. Bagi beberapa orang, mendengarkan suara alam, seperti curah hujan, atau gelombang laut, dapat menimbulkan perasaan tenang. Anda dapat mendengarkan tiruan suara alam dan mungkin akan membuat cepat tertidur. Anda juga dapat rileks misalnya dengan melakukan meditasi atau yoga. Musik yang lembut juga dapat membantu anda tenang. 22. Tidur di tempat tidur yang nyaman. Jika kasur anda melengkung, bersuara berderit, atau jika anda bangun dengan tubuh pegal atau sakit punggung, sudah waktunya untuk membeli kasur baru. Hindari waterbeds, karena kasur jenis ini tidak baik bagi tulang belakang anda.

BEBERAPA PENGARUH CAHAYA LAMPU PADA SAAT TIDUR

Jika kamu takut tidur malam dalam kamar yang gelap mulailah untuk melatihnya. Tidur dengan lampu mati sangat baik buat kesehatan tubuh dan bisa mencegah beberapa penyakit serius seperti kanker payudara dan kanker prostat. Tidur malam dalam kamar yang gelap benar- benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti. Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker. pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. "Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena ini adalah mekanisme yang sensitif," ujar Dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (13/4/2010). selain itu masih ada pengaruh lain seperti ini Terlalu banyak cahaya di malam hari ternyata menyebabkan kenaikan berat badan, demikian seperti dilaporkan sebuah penelitian. Para peneliti tersebut menemukan bahwa tikus yang terkena cahaya redup di malam hari selama delapan pekan memiliki berat badan sekira 50 persen lebih besar ketimbang tikus lain yang tidur dengan penerangan gelap atau standar. “Meskipun tidak ada perbedaan tingkat konsumsi sehari-hari dari makanan, tikus yang hidup dengan cahaya berlebih di malam hari cenderung lebih gemuk dari tikus yang lain,” ujar Laura Fonken, penulis utama studi ini dan seorang peneliti di Ohio State University, seperti dirilis Times of India. Penelitian yang muncul dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan, kenaikan berat badan ternyata bisa disebabkan karena cahaya yang memiliki efek pada metabolisme. “Cahaya berlebih di malam hari membuat tikus ingin makan dan akhirnya berpengaruh pada metabolisme tubuh mereka,” kata Randy Nelson, rekan penulis studi dan profesor ilmu saraf dan psikologi di Ohio State. “Jika hasil ini dikaitkan dengan manusia, akan menunjukkan bahwa makan di malam hari menimbulkan ancaman obesitas”, tambahnya. Dalam penelitian lain, Nelson kembali melakukan percobaan pada tikus yang memeroleh sekira 12 gram bobot tubuh lebih dan bagi tikus yang hanya berada dalam siklus gelap standar. Nelson mendapati, tikus yang berada dalam cahaya terang konstan dalam urusan bobot lebih ketimbang tikus yang berada dalam selimut kegelapan. Namun Nelson mengatakan bahwa tikus yang terkena cahaya redup perbandingannya lebih penting ketika bandingkan dengan manusia. Dalam penelitian tersebut, tikus yang terkena cahaya redup tidak makan lebih dari yang lain, tapi mereka mengonsumsi lebih banyak makanan pada malam hari. Karena waktu makan masih tampak signifikan, para peneliti pun melakukan studi kedua yakni dengan mengubah makanan yang tersedia setiap saat. Makanan dibatasi saat tikus-tikus biasanya cenderung aktif atau ketika mereka biasanya akan istirahat. Nelson menemukan, tikus yang terkena cahaya redup di malam hari tidak memiliki potensi lebih dalam penambahan bobot tubuh karena makanan mereka terbatas pada saat mereka sedang aktif. “Ketika kami membatasi asupan makanan mereka, biasanya mereka akan makan, tapi kami tidak melihat kenaikan berat badan. Hal ini semakin menambah bukti bahwa waktu makan berkaitan erat denga berat badan,” kata Fonken. Para peneliti mengatakan bahwa temuan memang menawarkan petunjuk penyebab epidemik obesitas di negara-negara Barat. “Cahaya di malam hari dan faktor lingkungan ternyata dapat berkontribusi lebih terhadap epidemik obesitas dengan cara yang tidak diharapkan. Obesitas yang terjadi di masyarakat berkorelasi dengan sejumlah faktor termasuk tingkat paparan cahaya di malam hari,” kata Nelson. Dia mengatakan penggunaan komputer jangka panjang dan juga televisi dapat berpengaruh dengan kegemukan, tetapi hal tersebut dikarenakan kurangnya aktivitas fisik. “Orang yang menggunakan komputer dan menonton televisi lebih banyak di malam hari cenderung membarenginya dengan aktivitas makan di waktu yang salah. Alhasil, kebiasaan tersebut pun mengganggu jalannya metabolisme mereka,” kata Nelson. Akhirnya, menjaga berat badan memang memerlukan asupan kalori dan dibarengi dengan aktivitas fisik tinggi. Selain itu perhatikan juga faktor lingkungan yang bisa jadi penyebab kenaikan bobot tubuh. Itulah sebabnya mengapa beberapa orang yang menjaga keseimbangan energi mereka cenderung tak bermasalah dengan berat badan. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan bahwa“Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal. Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur. Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara. Pada kenyataannya, orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Oleh karena itu, para orang tua disarankan untuk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan. Selain penjelasan diatas masih banyak lagi pengaruh2 lainnya..jadi lebih baik mematikan lampu pada saat kita mau tidur..okkeh.. :D

Sabtu, 07 April 2012

cara memasang catheter

Pegertian : Tata cara memasang urine catheter. Tujuan : Terpasang urine catheter dengan aman, tampa komplikasi Kebijakan : Pelaksana tindakan adalah Dokter Konsulen,Dokter ruangan, Paramedik,terlatih internal RS yang diberi kewenangan untuk Melakukan tindakan. Prosedur : 1. Persiapkan alat alat : Urine catheter denga diameter yang diinginkan Jelly, urine bag, Syringe 5 cc, Aquabidestilata, lidocaine injeksi bila Dibutuhkan, persiapkan mandrin, bougie. 2. Persiapkan pasien , beritahukan akan dipasang urine catheter,dan tenangkan pasien. 3. Cara I : Tanpa lidocain tanpa mandrin. a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik. b. Pasang Duk steril. c. Bila pasienlaki laki pegang penis dengan tanggan kiri, bila pasien wanita lebarkan vulva dengan tangan kiri. d. Tangan kanan memegang urine catheter,beri jelly secukupnya. e. Masukkan urine catheter kedalam meatus uretra perlahan lahan sampai kdluar urine . f. Hubungkan urine catheter dengan urine bag. g. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabidest sesuai kebutuh an pasien. 4. Cara II : Dengan lidocain tanpa mandrin pada pasien pria. a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik. b. Pasang Duk steril. c. Pegang penis dengantanggan kiri d. Persiapkan syringe 5 cc masukan jelly sebanyak 2 cc kedalam syringe . e. Hisap lidocain 1 Amp kedalam syringe,lepaskan jarum. Kocok kocok hingga merata. f. Jelly plus lidocain di injeksikan kedalam meatus secara perlahan sampai keluar urine . g. Hubungkan urine catheter dengan urine bag. h. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai kebutu han 5. Cara III. Menggunakan mandren dengan atau tanpa lidocain pada Pasien pria. a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik. b. Pasang duk steril. c. Persiapkan madrin beri sedikit jelly masukkan kedalam urine catheter, jepit agar terfixasi. d. Dengan atau tanpa lidocain persiapkan penis ditangan kiri. e. Dengan tangan kanan urine catheter dimasukkan kedalam mealus dengan arah cekungan madrin menghadap tubuh pasien. f. Masukan perlahan .rasakan ujung mandrin mengikuti uretra . gerakkan madrin mengikuti dorongan dan lekukan arah uretra . g. Bila dirasakan telah masuk kedalam vesica urinaria atau keluar keluar urine buka jepitan, tangan kiri memegang urine catheter dan mendorong masuk kedalam,sambil tanggan kanan kanan menarik madrin keluar perlahan. h. Hubungkan urine catheter dengan urine bag. i. Isi balon dengan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai kebutuhan. 6. Bila kesulitan dalam pemasangan ,jangan ragu ragu konsultasi dengan Yang lebih ahli

Selasa, 03 April 2012

PROF PERAWAT PERTAMA DI INDONESIA

Elly Nurachmah, 56 tahun, tampaknya layak masuk Museum Rekor Indonesia. Dia adalah seorang perawat, seperti ribuan orang berprofesi serupa di negeri ini. Tapi dia bukan sembarang perawat. Elly-lah perawat pertama di negeri ini yang bergelar profesor. Dialah perawat pertama yang dinobatkan sebagai guru besar. Setelah beliau ada juga perawat lain yang mendapatkan gelar profesor, diantaranya Achir Yani S. Hamid dan Agung Waluyo. Sosok Elly memang luar biasa. Ketika teman-teman seangkatannya sibuk mencari uang selepas lulus dari Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan, Elly memilih sibuk mengambil program sarjana keperawatan. Ketika Universitas Indonesia baru membuka program sarjana untuk program studi ilmu keperawatan, Elly bersama lima orang lainnya terpilih menjadi pengajar yang dikirim ke The University of Sydney untuk mengambil program master keperawatan. “Dunia keperawatan Indonesia sangat tertinggal,” kata peraih gelar doktor keperawatan dari Catholic University of America, Washington, Amerika Serikat, itu. Ia bermimpi, perawat di Indonesia bisa sepintar perawat dari Negeri Abang Sam. Hampir di semua negara bagian di AS, jumlah perawat yang bergelar sarjana mencapai 55 persen dari total perawat yang ada. Bahkan, di Negara Bagian South Dakota, semua perawatnya sudah sarjana atau lulus ujian yang setara dengan sarjana. Proporsi itu amat berbeda dengan di Indonesia. Menurut lulusan Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan pada 1971 itu, perawat yang bergelar sarjana di negeri ini cuma sekitar 3.000 orang. Sedangkan pendidikan sekitar 250 ribu perawat lainnya sangat pas-pasan—mulai yang cuma bermodal pendidikan tiga bulan hingga yang diploma tiga tahun. Elly kini berupaya mengatasi ketertinggalan itu. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Nurse Indonesia ini bersama koleganya sedang membuat standar lembaga pendidikan agar kualitas program studi ilmu keperawatan lebih terjaga. “Saat ini memang banyak universitas yang membuka program studi keperawatan, tapi kualitasnya tidak terkendali,” kata guru besar yang masih menyempatkan diri merawat pasien dan membimbing para perawat yang mengambil program S-2 itu.

SEORANG DOKTER YG MENGOPERASI DIRINYA SENDIRI

Desember 24, 2009 pada 8:10 am (Aneh, Unik, Wow) Tags: Aneh, Unik, Wow Tanggal 29 April 1961, seorang dokter dari ekspedisi Antartika Rusia (Kutub Selatan Bumi) di stasiun ekspedisi “Novolazarevskaya”, Leonid Rogozof (27 tahun), merasa demam dan bagian bawah perutnya terasa sakit sekali. Keesokan harinya keadaannya semakin parah. Tak mungkin di daerah kutub yang terpencil itu ia menyewa pesawat untuk membawanya ke rumah sakit. Tak mungkin pula ia minta pertolongan kepada dokter yang lain, karena ia adalah satu-satunya dokter yang ada di tempat ekspedisi tersebut. Akhirnya pada malam 30 April 1961 itu, dr Leonid terpaksa melakukan operasi terhadap dirinya sendiri, untuk memotong dan mengeluarkan organnya berupa usus buntu (appendix) yang telah meradang. Dalam operasi itu ia menggunakan bius lokal (local anesthesia), dibantu oleh seorang mekanik dan seorang ahli meteorologi yang ada dalam ekspedisi tersebut. Sambil berbaring setengah membungkuk ke arah sisi kiri, ia menyuntikkan ke dirinya cairan obat bius lokal “novocaine”, kemudian melakukan torehan sepanjang 12 cm dibagian perut kanannya (iliac) dengan pisau bedah. Dengan melihat melalui cermin kecil dan meraba-raba, Leonid melakukan pembedahan, mengeluarkan usus buntunya, dan menyuntikkan antibiotik dibagian perut, menjahit lukanya. Kedua orang “asisten” (mekanik dan metrologist) membantu memegang cermin kecil ke dekat perut dan memberi peralatan kedokteran kepada Leonid. Operasi ini berjalan selama 1 jam 45 menit hingga selesai. Lima hari pasca operasi, temparatur badan Leonid normal kembali, dan 2 hari berikutnya jahitan lukanya dibuang. Seluruh peralatan yang dipakai untuk melakukan operasi yang spektakuler itu, kini berada dan dipamerkan di museum “Artik dan Antartika” di St. Petersburg, Rusia. (Sumber: English Russia).